makalah dasar-dasar pendidikan


MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN





                                                                                                          











AHMAD SAOVI ADLAN PRATAMA ( 151139008 )



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

(IAIN MATARAM)




1.    Pendidikan dan Pentingnya Pendidikan

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Dalam pengertiannya sebagai sarana untuk mencapai setiap apa yang di inginkan, pendidikan mempunyai tempat tertinggi dalam perputaran kehidupan umat manusia.

Sudah sangat jelas manusia pada dasarnya adalah lahan kosong yang siap untuk di tanami semua macam bentuk kehidupan. Manusia memulai pelajaranya dari awal pertamanya mempunyai tempat di bumi ini, karena untuk berjalan satu langkah saja pengetahuan adalah alas kaki untuk itu.

Manusia adalah mahluk yang tidak pernah puas akan kehidupannya yang sekarang dan semuanya ingin lebih dari sebelumnya. Tidak ada bekal yang lebih bermanfaat di lain waktu selain ilmu pengetahuan, karena dengan ilmu pengetahuan, semua yang di semua penjuru dunia ini dalam genggaman. Semakin tinggi cita-cita seseorang, maka semakin menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai cita-cita tersebut. Akan tetapi di balik itu, karena semakin tinggi cita-cita yang hendak diraih, maka semakin kompleks jiwa manusia itu karena di dorong oleh tuntutan hidup ( rising demands ) yang meningkat pula.

Mengenai pentingnya pendidikan, sudah di jelaskan oleh Nabi Muhammad saw, dalam haditsnya “ tuntutlah ilmu ke negri Cina “. Perkataan rasulallah ini sangat jelas membuktikan bahwa pentingnya balutan pendidikan dalam kehidupan manusia. Cina adalah negara yang paling jauh dari arab pada saat itu, dan disanalah tempat berkembangnya ilmu pengetahuan. Jadi jarak tidak menjadi pembatas untuk menimba ilmu.

Selain itu rasulallah pernah berkata “tuntutlah ilmu dari rahim sampai liat lahat”. Perintah untuk menuntut ilmu dari sejak ada di dalam rahim sampai berada di lahat adalah gambaran pentingnya ilmu pengetahuan. Tidak ada batasan dalam menuntut ilmu, jarak, usia, harta benda, apapun bentuknya.

Peroses pendidikan tentunya tidak monoton, atau jalan di tempat saja. Dari awal perintah untuk menuntut ilmu, samapai sekarang banyak sekali pembaharuan di dalam dunia pendidikan. Semua perubahan akan sangat bermanfaat apabila di sambut dengan baik juga, begitu juga dengan perkembangan peroses mengajar di taraf formal atau nonformal.

HAM ( Hak Asasi Manusia ) adalah hak manusia secara utuh agar dirinya tetap di manusiakan. Tapi, hal ini menjadi bumerang juga bagi tenaga pengajar yang mempunyai cara tersendiri agar anak didiknya berhasil. Di negara yang serba HAM ini, guru tidak lagi spertinya wataknya masing-masing, karena untuk melakukan suatu tindakan mereka harus teliti mengetahui aturan yang di landaskan dengan HAM. Akibatnya banyak dari tenaga pengajar yang tidak mau tau tentang anak didik mereka lagi.

Bukan hanya dari aspek luar saja, sebagai anak didik yang menerima transfer ilmu pengetahuan dari gurunya, tidak sedikit yang sudah merasa lebih pintar dari gurunya. Keadaan ini bisa di akibatkan dari lingkungan sekolah, lingkungan rumah atau dari anak didik itu sendiri.

Akan bernilai Nol suatu usaha apabila yang di usahakan tidak mendukung usaha tersebur. Akibat pergaulan yang di awali dari kebiasaan di rumah dan di perkuat di lingkungan sekolah yang mempunyai kontrol tidak baik terhadap anak didik, akan berakibat buruk bagi sekolah terutama bagi keluarga yang bersangkutan.

2. Macam-Macam Pendidikan

      a. Pendidikan keluarga

                  keluarga adalah lingkunga pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatka pengaruh dasar. Karena itu keluarga lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan semenjak manusia itu ada. Di katan sebagi pendidikan yang bersifat kodrati, karena secara langsung manusia itu menerima pendidikan semenjak dirinya dilahirkan.

      Fungsi pendidikan keluarga, yaitu :

1.    Merupakan pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan selanjutnya.

2.    Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembangan.

3.    Di dalam keluarga akan terbentuk pendidikan moral.

4.    Di dalam keluarga akan tumbuh sikap saling tolong-menolong, tenggang rasa sehingga tumbuhlah kehidupan keluarga yang sejahtera.

b. Pendidikan Sekolah

pendidikan sekolah adalah lanjutan dari pendidikan keluarga yang bersifat formal. Pendidikan sekolah merupakan bentuk dari tidak mampunya lagi keluarga untuk menjadi sarana anak untuk belajar. Sperti yang di nyatakan oleh Prof.Dr.Sikun Pribadi : “ karena orang tua tidak mampu memberika pendidikan selanjutnya dalam bentuk berbagai kecakapan dan ilmu. Kita tidak dapat menggambarkan masyarakat tanpa sekolah. Di dalam sekolah bekerja orang-orang khusus dididik untuk keperluan mengajar “ (Sikun Pribadi, 1982 :72).

c. Pendidikan Masyarakat

pendidikan kemasyarakatan adalah usaha sadar yang memberikan kemungkinan perkembangan sosial, kultural keagamaan, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha esa, keterampilan, keahlia ( profesi ), yang dapat di manfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk mengembangkan dirinya dan membangun masyarakat.

3.Lembaga Pendidikan

A.Pendidikan Formal

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat di artikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak, orang, keadaan, politik, sosial-ekonomi,binatang, kebudayaan, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan

Perkembangan di dunia pendidikan adalah kesemapatan emas untuk terus menimba sebanyak mungkin ilmu tersebut. Banyak sekali muka baru di dunia pendidikan, termasuk di adkanya kurikulum untuk mendukung peroses belajar mengajar dalam pendidikan formal.

Formal ( sesuai dengan peraturan yang ada;KBBI ). Lembaga pendidikan di taraf formal mempunyai aturan yang mengikan pelajaran atau yang di ajar. Karena minimnya kesempatan dan kesanggupan untuk orang tua mengajarkan anaknya, maka mereka melepaskan tanggung jawabnya ke sekolah. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah akan mengajarkan apa yang tidak di berikan orang tua di lingkungan keluaraga.

Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapakan anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan. Pembangunan tidak akan mencapai hasil yang di inginkan apabila tidak di dukung oleh tenaga kerja ahli.

Pendidikan formal di sekolahadalah jenis pendidikan yang berjenjang, berstruktur dan berkesinambungan, sampai dengan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan sekolah mnecakup pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan kedinasaan, pendidikan keagamaan dan pendidikan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Pendidikan umum mepersiapkan peserta didik untuk menguasai dasar untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki lapangan kerja. Pendidikan kejuruan mempersiapkan peserta didik untuk menguasai kemampuan tertentu untuk memasuki lapangan pekerjaan dan sekaligus memberikan bekal untuk peserta didik ke jenjang pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. Pendidkna kedinasaan membantu peserta didik dalam menjalankan tugasnya. Pendidikan keagamaan mempersipkan peserta didik agar dapat menjalankan tugas keagamaan. Pendidikan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia mepersiapkan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menjalankan tugasnya.

a)    Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran.

Melalui pendidikan yang berjenjang, peserta didik dapat melihat sampai mana usaha yang dia lakukan. Semakin tinggi jenjang anak didik, semakin tinggi juga usaha yang sudah dia lakukan.

1.    Pendidikan Dasar

Pendidikan darar adalah pendidikan yang memberika pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mepersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.

Pada dasarnya pendidikan dasar adalah sebagai sarana agar anak didik mempunyai bekal dasar dalam perkembangan kehidupan.

2.    Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersipakan peserta didik menjadi anggota masyarakat, agar mampu menjalin hubungan timbal balik dengan lingkungan mereka masing-masing.

3.    Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang besifat akademik bahkan profesional sehingga dapat menerapkan hasil belajarnya untuk kebaikan sesama.


      B. Pendidikan Nonformal

                              Pendidikan nonformal adalah jenis pendidikan yang tidak selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan. Sistem penddikan ini menyeidakan program pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan peserta didik dalam bidang sosial, keagamaan, budaya, keterampilan dan keahlian.

                              Pendidikan luar sekolah tidak memiliki metode khusus dalam menjalankan peroses belajar belajar mengajarnya, untuk sistem pendidikan yang hanya mengandalkan orang-orang tertentu, sistem ini tentunya sulit untuk mencapai hasil positif bagi anak didik.

                             







4. Alat-alat pendidikan

      Alat pendidikan adalah tindakan, perbuatan atau situasi yang dengan sengaja di adakan untuk membantu terlaksananya suatu proses pendidikan baik itu berupa benda atau bukan benda. Menurut Dr. Sutari Imam Barnadib : suatu tindakan, perbuatan atau situasi benda yang dengan sengaja di adakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.

A.   Pembagian alat-alat pendidikan

a.    Menurut sifatnya

1.    Alat pendidikan preventif

Alat pendidikan preventit adalah alat pendidikan yang bersifat mencegah. Alat-alat pendidikan preventif ini dapat berupa

a.    Tata tertib

b.    Anjuran atau perintah

c.     Larangan

d.    Paksaan

e.    Disiplin

2.    Alat pendidikan reprensif

Alat pendidikan reprensif terdiri dari dua bagian, yaitu represif kuratip ( bersifat menyembuhkan atau menolong ) dan reprensif korektif ( bersifat memperbaiki ataumeneliti ). Alat pendidikan repsensif adalah alat perbaikan apabila pada alat pendidikan preventif terdapat kekurangan. Alat pendidikan ini dapat berupa

a.    Pemberitahuan

b.    Teguran

c.     Pringatan

d.    Hukuman

e.    Ganjaran














DAFTAR FUSTAKA

Psikologi Belajar.Drs.H.Abu ahmadi ddk.2004:77

Dasar-Dasar Pendidikan.Drs.H.Faud Ihsan.2005

Hasbullah.Dasar Ilmu Pendidikan,2005.Jakarta

Nugroho,Ali. Pengembangan Anak Usia Dini.2008




















                                                               

Comments

Popular posts from this blog

jalan damai untuk Indonesia kita bersama

Produk Giro dalam Bank Syariah

prinsip produksi dalam Al Qur'an