Analisis Usaha Kerajinan Rotan
“ANALISIS
PENERAPAN FUNGSI MENEJEMEN PADA USAHA
KERAJINAN ROTAN”
MUHLIS FAJRI
NIM: 152.135.185
Kls.
1F/ JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAK.SYARIAH
DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
2014/2015
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lombok
barat (LOBAR) merupakan sebuah kabupaten dengan kondisi iklim yang cukup baik.
Dengan kodisi alam yang sepaerti ini, daerah ini menyimpan kekayaan alam yang
besar. Beberapa daerah dari kabupaten ini merupakan daerah hutan yang berperan
sebagai sumber pemasok air bagi daerah-daerah di sekitarnya. Selain air,
hutan-hutan ini juga menyimpan kekayan alam yang bermacam-macam. Sumberdaya
alam inilah yang seharusnya biasa kita manfaatkan secara intensif.
Kejelian
melihat peluang dari alam seharusnya bisa kita terus kembangkan. Dengan
catatan, alam boleh kita manfaatkan tapi tidak untuk kita rusak atau musnahkan.
Agar semua kebaikan yang pada dasarnya berasal dari alam ini bisa terus kita
rasakan dan tidak punah.
Salah
satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitar kita ialah dengan memanfaatkan produk-produk dari
alam untuk usaha kerajinan, seperti yang dilakukan oleh salah seorang warga di
dusun Merca Pada,desa Selat, kecamatan Narmada, yaitu tempat dimana saya
tinggal. Usaha kerajinan ini selain menghasilkan pendapatan yang cukup besar,
juga termaksut usaha padat karya. Dimana kita bisa menciptakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga bias mengurang pengangguran.
Oleh
karena itu dibawah ini akan kami paparkan hasil penelitian kami tentang sebuah
profik usaha kerajinan rotan yang ada di daerah kami, kemudian menganalisanya
dengan metode menejemen usaha. Dengan harapan, semoga apa yang kami tulis ini
bias bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya sebagai bahan pembelajaran,
amin.
B.
Rumusan Masalah.
a) Pengenalan
jenis usaha
b) Pengenalan
produk
c) Proses
produksi.
d) Proses
pemasaran.
e) Analisa
SWOT
PEMBAHASAN
A.
Pengenalan Jenis Usaha.
Di
daerah Narmada hususnya di dusun Merca Pada, merupadan salah satu penghasil
berbagai macam kerajinan, seperti belat,
lante, songkok dari anyaman bambu, dan lain-lain. Kerajinan-kerajinan
tersebut merupakan hasil dari pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitar
kita. Selain sebaga penghasil atau pengerajin, warga juga sebagai penjual
hasil-hasil kerajinan ini. Dan pasarnya pun tidak hanya daerah Narmada, namun
telah tersebar ke hampir seluruh wilayah di kawasan pulau Lombok. Bahkan banyak
dari warga yang yang sering memasarkan hasil kerajinan ini sampai ke pulau
Sumbawa.
Adapun,
salah satu jenis kerajinan yang sampai saat ini bias menembus pasar manca
Negara ialah hasil kerajinan berbahan rotan. Usaha kerajinan rotan ini digeluti
oleh salah seorang warga yang bernama pak Amin.
Beliau menggeluti usaha ini sejak sekitar tahun 2005. Dan sejak saat itu
berbagai macam produk berbahan rotan telah diproduksi sampai saat ini.
B.
Pengenalan Produk.
Rotan
merupakan bahan kerajinan yang mudah diolah sesuai keinginan kita. Kelebihan ini
yang membuat nya bisa diolah menjadi berbagai macam kerajinan. Sejak tahun
2005, ada sekitar 7 jenis hasil kerajinan yang diproduksi. Diantaranya napkin ring, kotak tisu, tissue paper, trey,
tutup toples, bak sampah,piring dan cadey. Prosuk-produk ini berbahan dasar
rotan dan ate[1]
yang bahan-bahanya ini sudah mulai langka dan susah didapat di sekitar
hutan Lombok Barat. Hal ini karena pengeksplorasian hutan yang berlebihan tanpa
memperhatikan kelestariannya. Produk-prokuk ini kemudian dibagi menjadi 2 jennis sesuai bentuk
anyamannya. Ada yang jenisnya rotan ate,
yaitu ayaman yang bahannya dari rotan sebagai jelujoh (tulang anyaman) dan ate
sebagai pengulan (sebagai
pengikat anyaman). Dan ada yang jenisnya full
ate, yaitu yang bahannya sepenuhnya menggunakan ate sebagai jelujoh dan
juga sebagai pengulan.
Contoh
produk kerajinan:
C. Proses
Produksi.
Proses produksi
dilakukan sesuai pemesanan (orderan). Oleh karena itu bukan hanya asal
diproduksi, akan tetapi disesuaikan dengan jumlah pesanan dari perusahaan
dagang yang akan memasarkanya.
Karena usaha ini
merupakan usaha yang padat karya, maka dalam memproduksi kerajinan, usaha ini
memanfaatkan tenaga kerja dari orang-orang sekitar. Namun ada juga pengerajin
yang bukan berasal dari sekitar Narmada, akan tetapi berasa dari wilayah Lombok
bagian tengah. produk kerajinan dari rotan ini bisa dibilan cukup rumit dalam
pembuatannya, sehingga proses produksi dilakukan dengan sistim spesialisasi
kerja. Maksutnya membagikan pekerjaan tertentu pada pengerajin. Hal ini juga
dilakukan untuk mempersingkat waktu produksi.
Sedangkan untuk masalah
bahan baku, ketersediaan bahan baku berupa rotan dan ate sekarang ini kurang
memadai jika hannya mengandalkan hasil hutan daerah. Hal itu karena kelestarian
hutan sudah mulai rusak sehingga ketersediaan rotan dan tanaman ate mulai berkurang. Oleh karena itu,
kebutuhan akan bahan baku disisati dengan mengambil bahan baku dari luar
daerah.
Untuk bahan baku rotan,
didatangkan langsung sari Surabaya, sedangkan ate didatangkan dari Kalimantan.
Terkait dengan jumlak
produksi, dalam satu minggu rata-rata bisa dihasilkan ribuan produk. Akan tetapi hal itu masih disesuaikan
dengan jumlah pesanan. Jika pesanan meminta lebih, maka bisa diproduksi lebih
dari itu.
D. Proses
Pemasaran.
Pemasaran
produk kerajinan ini dilakukan dengan bekerja sama dengan salah satu perusahaan
pemasaran yaitu CV. Arta Mulia. Pemasaran dilakukan oleh perusahaan yang pangsa
pasarnya sampai ke luar negeri. Produk-produk ini diekspor ke luar negeri
seperti Amerika. Adapun pengiriman dilakukan dari Lombok menuju Bali, baru
kemudian diekspor ke luar negeri.
E. Analisa
SWOT.
1. Streght
(kelebihan).
Kelebihan dari usaha ini ialah
produk yang dipasarkan atau yang dipesan cenderung dalam jumlah yang banyak.
Sehingga walaupun keuntungan per satu barang relative sedikit, tetap akan
mendatangkan penghasilan yang banyak jika pesananya besar. Selain itu, usaha
ini juga memiliki sumber tenaga kerja yang luas. Sehingga tidak terjadi
ketergantungan pada produksi di satu daerah saja, akan tetapi tetap memiliki
pemasok yang lain.
2. Weaknes
(kelemahan).
Kelemahan dari usaha rotan ini
ialah terjadinya ketergantungan terhadap pesanan dari perusahaan dagang.
Maksutnya ialah bahwa produksi kerajinan dilakukan jika ada pesanan, sehingga
pengerajin tidak bisa memproduksi barang secara besar-besaran. Sebenarnya
bias-bisa saja kita produksi barang seca besar. Akan tetapi, barang-barang yang
sudah diproduksi harus menunggu pesanan dulu untuk kemudian bias dipasarkan.
Jika barang sudah diproduksi akan tetapi tidak ada pesanan, maka ada kemungkinan
untuk terjadinya kerugian.
3. Opportunity
(peluang).
Kalu kita lihat dari keadaan usaha,
sebenarnya bayak peluang untuk lebih mengembangkan usaha ini. Diantaranya
dengan lebih mengembangkan jenis produk-produk yang bisa dipasarkan di dalam
negeri walau tanpa perantara perusahaan dagang. Hal ini bisa dilakukan dengan memasarkannya secara on line, karena pasar on
line memiliki cangkupan pasar yang cukup luas. Jika usaha bisa diperlebar, maka
tenaga kerjapun akan lebih banyak lagi yang bisa ditampung.
4. Threat
(ancaman).
Ada dua macam hal yang
bias berpengaruh terhadap usaha ini, ancaman yang dataang dari luar, dan yang
berasal dari dalam usaha ini sendiri. Ancaman dari luar bisa berupa langkanya
bahan baku yang tersedia kaerna tidak dapat memproduksi bahan baku sendiri.
Sedangkan kemungkinan ancaman dari dalam berupa menurunnya kualitas produk jika
tidak diawasi dengan baik, hal ini berhubungan dengan barang ekspor yang
kualitasnyapun harus tetap dijaga. Karena orang luar cenderung melihat kualitas
dari pada kuantitas. Jika kualitas ini tidak bias dipertahankan, maka ada
kemungkianan penolakan produk yang sudah dikirim.
PENUTUP
a. Kesimpulan.
Dalam kenyataannya,
sebenarnya Indonesian membutuhkan pengusaha-pengusaha untuk memajukan
perekonomian. Karena selain menampung tenaga kerja, uasah-usaha seperti ini secara
tidak langsung juga turut membangun kekuatan ekonomi, dengan mengekspor barang
dan lain sebagainnya. Hal ini bias berdampak kepada pendapatan Negara juga,
karena semakin tinggi tingkat pendapatan perkapital masyarakat, akan menjadi
tolak ukur kemajuan suatu bangsa.
Profil usaha kerajinan
rotan ini bisa menjadi refrensi usaha bagi yang berminat dalam usaha ini. Usaha-usah
seperti ini memng sudah menjadi cirri khas Negara Indonesia.
Dalam usaha kerajinan
rotan ini, hal yang harus kita perhatikan ialah link pemasaran kita. Jika kita
bisa memasarkan produk-paroduk seperti ini di luar maupun di dalam negeri
dengan pasar yang cukup luas, maka kemajuan usaha kita akan cepat. Selain
mendapat keuntungan, usaha ini juga secara tidak langsung mambantu pemerintah
dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Karena usaha ini termaksuk usaha yang
padat karya.
b. Saran.
Saran untuk pengusaha
kerajinan, peluang untuk mengembangkan usaha sebenranya masih sangat terbuka.
Oleh kerena itu perlu inovasi untuk menciptakan produk-produk yang lain dengan
keunikan dan nilai seni. Sehingga orang akan bisa lebih tertarik dengan
kerajinan tersebut. Sebab, kaerajinan-kerajinan seperti ini sebenarnya memiliki
nilai seni yang tinggi. Terlepas dari
fungsi produk yang sebenarnya, banyak orang sudah mulai menaruh perhatian mereka pada apresiasi nilai
seni, sehingga cenderung lebih melihat dari nilai seni barang daripada gunanya.
Oleh karena itu jika peluang ini bisa terus dikembangkan maka bukan tidak
mungkin usaha ini akan terus berkembang pesat.
Saran untuk yang
berminat mengembangkan usaha seperti ini, bahwa sanya usaha-usaha seperti ini
masih terbilang jarang. Sehingga untuk memulai usaha ini tidak terlalu banyak
saingan. Kalaupun ada, maka kita bisa siasati dengan membuat produk yang
berbeda namun dengan bahan yang sama. Karena bahan-bahan seperti ini masih
terbilang melimpah sdi wilayah Indonesia. Namun yang masih perlu menjadi
perhatian kita bahwa untuk membuat produk-produk kerajinan seperti ini
dibutuhkn skil seni yang mupuni. Hal ini bisa kita asah dengan mengikuti
pelatihan-pelatiah jika ada, atau dengan bekajar langsung pada ahlinya.
Saran untuk kita semua,
hususnya para calon sarjana ekonomi, bahwa kita jangan terlalu mengharapkan
pekerjaan menjadi seorang pegawai negeri. Karena seharusya dengan pengetahuan
ilmu ekonomi yang kita miliki bisa kita menfaatkan dan terus kembangkan untuk
menciptakan usaha-usaha baru. Selain dapat mengurangi beban penganguran, dengan
menjadi pengusaha kita juga dapat mengembangkan diri kita pribadi. Dan juga, walaupun
terbilang jalan yang sulit, pengusaha bisa mendapatkan pendapatan yang tidak
terbatas. Asalkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membangun usahanya. Dan
ingat,, dimana ada kemauan,, disitu ada jalan.
“Where
there is a will,, there is a way”
[1]
Tanaman sejenis pakis yang tumbuhnya di tengah hutan yang sifatnya lentur akan
tetapi kuat, dijadikan sebagai pengikat anyaman rotan.
Comments