Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Eksistensi Bahasa Daerah



Peran Pemuda Dalam Meningkatkan Eksistensi Bahasa Daerah
 Oleh  : Muhlis Fajri


       Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa bahasa kini merupakan sebuah instrumen komunikasi yang sangat penting di era globalisasi ini. Bai itu dalam lingkup satu negara,  atau komunikasi antar negara-negara di dunia. Bahasa digunakan dalam segala bentuk aktifitas baik itu perdagangan, pendidikan dan penyebaran perkembangan teknologi. Termaksut juga dalam hal kerjasama luar negeri. Sebuah kerja sama akan terjalin baik jika komunikasi yang dilakukan juga baik. Sedangkan komunikasi yang baik dapat diperoleh dengan bahasa-bahasa yang bak juga.
       Kit semua mungkin sudah sama-sama mengeatahui dan setuju bahwa yang menjadi bahasa dunia saai ini ialah bahasa inggris.salah satu alasan bahasa inggris menjadii bahasa dunia ialah karena inggris merupakan negara yang majusehingga pengaruhnya terhadap penyebaran inivasi dan ilmu pengetahuan sangat besar. Sedangkan jilkadilihat dari sisi sejarah, inggris memiliki bekeas daerah jajahan yang sangat banya. Teracatat ada sekitar 90 negara pernah menjadi daerah jajahanny;a. Sehinggaa dari daerah jajahannya inilah bahas inggris bisa menyabar.
       Mengingat perkembangan IPTEK dan arus globalisasi yang kian deras dan tidak dapat dibendung lagi, sudah menjadi tutntutan ita semua untuk memppelajari dan menguasai bahasa yang menjadi tiang komunikasi dunia tersebut. Bukan karena bahasa Indnesia sudah tidak penting, akan tetapi karean dengan menguasai bahasa inggris, negara kita akan lebih mudah berkembang mengikuti perkembangan dunia.karen bahasa inggris bisa dikatakan sebagai bahasanya orang-orang pintar. Maka bagaimana bisa kita mepelajari banyak hal dari mereka jika berkomunikasi saja tidak bisa.
       Akan tetapi yang tidak kalah pentingnya lagi, kita sebagai seorang muslimsiharuskan juga menguasai bahasa Arab. Bahasa kitab suci Al quran yang menjadi peganga hidup bagi kita sebagai umat Islam. Dan juga bahasa Arab dari sisi keyakinan kita merupakan bahas pera penghuni surga. Maka menugasai bahasa Arab merupakan hal yang sangat penting juga bagi umat Islam. Dorongan untuk menguasai bahasa Arab bukan hanya datang dari tuntutan syariat kita, tapi juga menjadisebuah keharusan jika kita ingin memahami Islam secara mendalam.sebab ajaran Islam bkan datang dari negara barat yang berbahasa Inggris, akan tetapi Islam datang dan bersumber dari kitab sucia yang bersumber dari bahasa Arab.
       Maka dari sisni dapat kita petik beberapa hal diantaranya bahwa penguasaan terhadap ilmu-ilmu agama dapat kita raih dengan mengauasai bahasa agama kita yaitu bahasa Arab. Sedangkan pemahaman ilmu-ilmu umum dan perkembangan IPTEK dapat kita kejar dengan menguasai bahasa inggrisa yang merupakan bahasa dari orang-orang pintar masa kini.
       Melihat akan pentingnya penguasaan akan bahasa tersebut, maka kecendrungan pengauasaan bahasa dunia intersasional tidak cukup hanya ditekankan dikalangan sivitas akademik kampus saja, melainkan harus ditularkan kepada masyarakat kita secara luas. Sebab kebutuhan akan bahasa ini bukan hanya untuk pendidikan saja, alkan tetapi untuk semua kegiatan kita. Misalakan saja, dengan menguasai bahasa inggris, masyarakat kita akan lebih mudah berkomunikasi dengan para pelancong dari negeri barat, yang dengan demikian akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke negara kita.
       Sejenak kita berpaling dari bahasa dunia, kita juga harus mempertahikan bahasa kita sendiri. Dan menurut pribadi, hal ini merupakan hal yang paling penting. Di Indonesia sendiri, negara kita memiliki ragam bahasa dan budaya yang bermacam-macam di masing masing daerahnya. Bahkan, bahasa di satu daerah yang samapun bisa saja berbeda dan memiliki corak yang berlainian. Kalau bisakita katakan, bahwa Indonesia merupakan gudang budaya dan bahasa di dunia. Tercatat ada 37 privinsi yang memiliki ragam bahasa dan budaya yang berbeda-beda di masing-masing daerahnya.
       Namun perlu kita pahami bahwa, keberagaman bahasa dan budaya tersebut bukanlah sebuah alasan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa kita. Akan tetapi, menunjukkan sebuah keindahan kultur dan kebinekaan Indonesai itu sendiri. Karena itu, keberagaman seperti ini bukanlah untuk sama-sama kita hilangkan, tapi harus tetap kita lestarikan.
Keberadaan bahasa daerah yang beragam ini seharusnya bukan hanya menjadi wacana saja, selain menjadi kebanggaan kita, eksistensi bahsa dan budaya daerah pada dasarnya merupakan potensi besar bagi kita. Jika hal ini bisa tetap kita jaga, maka manfaaatnya tidak hannya bagi masyarakat kita saja. Akan tetapi lebih kepada kemajuan negara kita. Karena hal itu memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat dunia.
Peran para pemuda merupakan salah satu senjata bagi negara kita untuk tetap menjaga eksistensi bahasa daerah. Bagaimana tidak, jika saja para pemuda memiliki kemampuan berbahasa secara merata maka perkembangan kebudayaan kita tidak akan pernah tertinggal walaupun diterpa oleh berbagai macam kultur dunia.
Belakanagan ini kita sering menyaksikan sendiri bahwa kebudayaan-kebudayaan di daerah kita sudah mujlai luntur. Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat para pemuda kita seperti enggan menggunakan dan mempertahankan budaya mereka sendiri. Itu karena budaya barat yang dianggap ebih keren dari pada budaya sendiri. Sehingga tanpa disadari, saat ini kita mulai kehilangan budaya bangsa kita sendiri. Sebagai pemuda yang nasionalis sudah menjadi kewajiban kita untuk mempertahankan bahasa dan budaya kita.
Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa persatuan yang dihasilkan dari jerih payah para pemuda dalam mempertahankan bahasa dan budaya kita. Jik kita mau mengingat kembali sejarah bangsa kita, bahasa Indonesia mulai terakui ketika para pemuda mengikrarkan diri mereka dan mengakui bahwa mereka ada dalam satu rumpun dan satu bahasa. Peristiwa itu dikenal dengan peristiwa sumpah pemuda. Dengan berlandaskan inilah, pemuda masa kini seharusnya membuang semangat perjuangan mereka yang dahulu. Salah satunya, semangat untuk memertahankan keberadaan bahasa daerah sebagai bahasa yang menjadi lebel atau jati diri bangsa kita. Melihat keberadaan bahasa daerah yang kini terancam punah, karena hanya dikuasai oleh kalangan tua saja. Seharusnya kita tergerak untuk mau mempelajari dan mengembangkan kembali bahasa kita. Karena bahasa dan bbudaya kita merupakan aset negara yang tak ternilai oleh uang dan harta manapun.
  Dalam benak kita terkadang sering timbuhl pertanyaan, kenapa harus pemuda?. Berbicara tentang pemuda, kita bisa memulainya dengan pemahaman bahwa masa muda adalah masa yang sangat menentukan bagi setiap orang. Dalam islam juga demikian, kedudukan para pemuda memiliki tempat yang istimewa di mata agam. Rauslallah SAW Bersabda yang maknanya:
Aku berpesan kepadamu supaya berbuat baik kepada golongan muda, sungguh hati mereka sangat lembut. Sesungguhnya Allah telah mengutus kumembawa agama hanif ini, lalu para pemuda bergabung dengan ku dan orang –orang tua menentang ku (HR.-Bukhori)
\prof. Yusuf Al-Qardhawi juga pernah mengatakan,”apabila kita hendak mellihat wajah negara pada masa depan, lihat generasi muda pada hari ini”
Pemuda merupakan pilar kebangkitan negara kita, jika para emuda hari ini bermalas-malasan, maka akan jadi seperti apa mnegara kita kelak. Maka sudah menjadi tanggung jawab bersama, menjaga kelestaarian budaya dan bahasa di daerah kita.
Oleh karena negara yang maju ialah negara yang memiliki semuanya dan menguasai apa yang mereka miliki tersebut, maka ketika kita memiliki kekayaan budaya dan bahasa tetapi tidak menguasainya, itu berarti kita menuggu budaya dan bahasa kita hilang secara perlahan-lahan. Maka apa lagi yang bisa kita banggakan?
Oleh karena itu marilah kita sama-sama tingkatkan kemampuan dalam berbahasa kita, baik itu bahasa global, demi perkembangan IPTEK, bahasa Al qur’an demi perkembangan dan kemajuan Agama Islam, serta bahasa dan budaya daerah demi memertahankan keragaman dan kekayaan aset negera kita tercinta.

Comments

Popular posts from this blog

jalan damai untuk Indonesia kita bersama

Produk Giro dalam Bank Syariah

prinsip produksi dalam Al Qur'an