Penggunaan Nilai Hasil Ujian Nasional
Hasil
ujian nasional tahun 2015 akan digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk tiga pemanfaatan. Pemetaan mutu program dan satuan
pendidikan, dasar seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, dan
pembinaan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
Ketiga
hal tersebut mengemuka pada rapat kerja (raker) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) dengan Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara I DPR
RI, Selasa (27/01/2015).
Dalam
paparannya Mendikbud menyampaikan, untuk pemetaan, hasil UN tidak hanya
dimanfaatkan oleh pemerintah saja. Siswa, orang tua, dan guru juga bisa
memanfaatkan hasil UN yang tertera dalam surat keterangan hasil ujian
nasional (SKHUN) untuk pemetaan dan pembinaan.
Mendikbud
mengatakan, dalam laporan hasil UN yang akan diterima siswa ada
beberapa komponen yang bisa dibaca. Jika selama ini yang tertera di
hasil UN siswa hanya angka dan mata pelajaran, maka di SKHUN tahun ini
siswa tidak hanya dapat melihat nilainya tapi juga rerata sekolah,
rerata nasional, dan deskripsi nilai.
“Anak
bukan hanya mendapatkan angka, tapi juga komponenya,” ujarnya. Komponen
yang dimaksud Mendikbud adalah penjabaran setiap mata pelajaran yang
diujikan dalam UN. Ia mencontohkan, pada pelajaran matematika misalnya,
komponen yang dinilai adalah trigonometri, aritmatika, dan geometri.
Siswa dapat melihat dimana kekuatan dan kelemahannya dalam mata
pelajaran ini.
Setelah
data terkumpul, tidak hanya siswa yang mengetahui kompetensinya, tapi
juga guru, sekolah, dan orang tua. Dan untuk perbaikan, hasil tersebut
bisa digunakan oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk
dijadikan acuan dalam menyusun materi pembelajaran.
Mendikbud
menjelaskan, dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa pada mata
pelajaran yang diujikan, maka juga dapat dimanfaatkan oleh satuan
pendidikan tempat siswa melanjutkan pendidikannya. Sekolah baru siswa
tersebut bisa menjadikan hasil UN ini sebagai pegangan untuk pembinaan
kepada siswa ini.
Dengan
pergeseran pemanfaatan hasil ujian nasional ini, Mendikbud berharap
agar ujian nasional tidak lagi jadi ujian berisiko tinggi. Ia
menekankan, UN harus memiliki orientasi positif dan menjadi insentif.
“Itu yang kita dorong,” katanya.
sumber: kemdikbud.go.id
Comments